Sabtu, 29 Oktober 2011




AKU TLAH DENGANMU

Aku tak suka selalu saja
Kau sebut-sebut namanya saat kita bicara
Aku tak ingin, tak ingin mendengarnya
Kau bawa-bawa namanya saat berdua denganku
Maafkan aku membuatmu tak suka
Karena aku tlah denganmu
Bukan maksudku membuatmu berfikir
Apakah aku pelarianmu saja
Tak akan lagi, takkan terulang lagi ooh
Membawa-bawa namanya saat berdua denganmu
Maafkan aku membuatmu tak suka
Karena aku tlah denganmu
Bukan maksudku membuatmu berfikir
Apakah aku pelarianmu saja
Maafkan aku bila kau tak suka
Maafkan aku membuatmu tak suka, aku tlah denganmu
Bukan maksudku bukan maksudku membuatmu berfikir
Apakah aku pelarianmu saja

Jumat, 28 Oktober 2011

BAHASA JAWA

  Disamping bahasa indonesia sebagai alat komunikasi msyarakat Yogyakarta mempergunakan bahasa jawa sebagai bahasa ibu. Bahasa jawa yang di pakai dalam berkomunikasi sehari hari mempunyai bebrapa tingkatan dalam penggunaanya.
       Bahas jawa ngoko adalah bahasa yang dipergunakanuntuk berkomunikasi dengan orang yang sederajat, semisal antar teman atau keluarga dekat bahasa jawa madya di pergunakan dalam berkomunikasi dengan orang yang tidak sederajat, semisal atasan dengan bawahan atau antara orang tua dengan anak. secara umum, tingkatan bahasa ini di gunakan sebagai ungkapan penghormatan kepa yang lebih tua atau jabatannya lebih tinggi.
       Paling tinggi adalah bahasa jawa krama halus. biasanya bahasa ini d gunakan oleh para orang tua sebagai bentuk sopan santun dan saling menghormati satu sama lain. lazimnya pula, bahasa ini digunakan oleh para pryayi dan tokoh masyarakat.

Sabtu, 01 Oktober 2011

Hidup Matiku


aku tak bisa hidup tanpa handphone
dan dirimu, dan dirimu
aku tak bisa hidup tanpa twitter
dan dirimu, dan dirimu

reff:
kau hidup dan matiku (ya ya ya)
kau hidup dan matiku (ya ya ya)
kau separuh nafasku (ya ya ya)
kau belahan jiwaku (ya ya ya)

aku tak bisa hidup tanpa handphone
hidup tanpa twitter dan dirimu

repeat reff

tahukah kamu aku bermimpi
bermimpi tentang kamu
mungkin karena aku terlalu
terlalu kangen kamu

PUISI UNTUK BUNDA

Dalam setiap irama tubuhmu kau selalu menyapa
Dalam kepenatan yang tak pernah terbisikkan kau selalu mendekap
Dalam kerinduan yang sangat kau tak pernah ingin lepas dariku
Usiaku kini telah berubah
Aku bukan lagi gadis kecil
Kaulah yang telah membentuk jiwa mentah ini
Kaulah yang telah mengelola emosi labil ini menjadi lokomotif kemajuan
Kaulah yang selalu memberiku keberuntungan dengan nasihatmu kala malam telah
larut dan gerbang mimpi siap menghampiriku
Kala yang lain terlelap
Kutahu kau tak pernah terlena
Pikiran, hati, jiwa, dan emosiku selalu bekerja dan bekerja untuk masa depanku
Kau selalu berpacu dengan waktu
Karena kau yakin, tanpa itu bisa jadi aku terlindas oleh jaman yang semakin tak
keras

Kaulah pengantar luasnya pengetahuanku
Kala wadah kosa kataku hanya bagai tetesan air
Kaulah yang memenuhinya hingga menjadi sebuah lautan
Kaulah bintang berkilauku
Yang tak akan pernah terlupakan oleh rangkaian huruf cahaya sejarah peradaban
manusia
Andai aku bisa, bunda…
Kan kubalas segenap cinta dan kasihmu
Andai aku mampu, bunda…
Kan kupersembahkan seterang kilauanmu, sehangat dekapanmu, setulus kasihmu, dan
sebijak nasihatmu
Kutahu, bunda…
Tanganmu tak pernah lepas berharap untukku dalam setiap do’a yang kau panjatkan
Kutahu bunda…
Senyummu selalu menyapa dalam setiap kata cinta yang keluar dari lisanmu
Kutahu bunda…
Mata hatimu selalu terjaga dalam setiap derapku
Ya Allah….
Kutengadahkan tanganku berharap kau membahagiakannya sepertiku kini
Ya Rabbi…,
Kumemohon berilah bunda mimpi yang selalu indah
Ya Rabbul Izzati…,
Kuberharap padaMu anugerahkan bunda kecupan hangat
Seperti yang selalu ia berikan padaku saat aku terbangun di pagi hari
Ya Illahi…,
Sejahterakanlah bunda

Bunda, pelangi dan matahariku…
Hari ini kuhaturkan dengan tulus padamu…